W7mQLprqVQCi3tVCpPNyPSxFeYFCp5Up0iG8r9Ay

Silampari, Hikayat Putri yang Hilang

Di kerajaan Ulak Lebar, Raja Biku dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan adil. Ia memiliki permaisuri yang tak hanya cantik, tetapi juga memiliki darah keturunan Dewa dari khayangan. Meski begitu, dalam kebahagiaan mereka, satu hal yang membuat hati mereka sedih: mereka belum dianugerahi anak.

Belasan tahun berlalu, harapan untuk mendapat keturunan semakin menipis. Namun, suatu malam yang sunyi, permaisuri menerima petunjuk yang luar biasa dari Dewata lewat mimpi. Dalam mimpinya, dia diberi gambaran tentang bunga yang memiliki enam kelopak, yang diartikan bahwa dia akan dianugerahi enam orang anak. Anak pertama adalah seorang putra yang diberi nama Sebudur, dan kelima adiknya adalah putri dengan nama depan yang sama, yaitu Dayang, namun dengan nama belakang yang berbeda.

Anugerah ini dianggap sebagai suatu amanah dari Dewata kepada Raja Biku. Mereka semua berjanji untuk kembali ke asal mereka, sebuah perjanjian yang menciptakan suatu kepercayaan yang dalam dalam keluarga kerajaan ini.

Namun, kehidupan tak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Raja Biku menjadi tokoh pertama yang menghilang secara misterius, hilang di Laut China saat melakukan perjalanan penting bagi kerajaan. Sebudur, sang putra, yang merasa bertanggung jawab sebagai keturunan pertama, memutuskan untuk mencari ayahnya yang hilang.

Sementara itu, di Kerajaan Ulak Lebar, terjadi kejadian tragis. Dayang Torek, salah satu dari lima adik Sebudur, diculik. Ia melahirkan seorang bayi keturunan Sultan Palembang. Namun, dalam kepanikan dan kekhawatiran akan reputasi kerajaan, Sebudur mengambil keputusan yang tragis. Ia, yang memiliki kekuatan luar biasa, membuat bayi tersebut mati.

Dayang Torek tidak bisa menerima keputusan tragis itu. Ia merasa tak bisa lagi tinggal di dunia ini yang penuh dengan kesedihan dan keputusasaan. Dengan hati yang hancur, ia memohon kepada Dewata untuk kembali ke khayangan, menjadikan hilangnya Dayang Torek sebagai titik awal dari kisah tragis putri yang hilang ini.

Kata "silam" yang berarti hilang, dan "pari" yang bermakna peri atau putri dari khayangan, menjadi lambang dari kisah kehilangan yang mulai terjadi. Setelah Dayang Torek, adiknya yang lain menghilang di Rejang Lebong, dan seterusnya, hingga menyentuh Permaisuri dan akhirnya Sebudur sendiri.

Perjalanan mengungkap kebenaran dan keajaiban yang tak terduga. Harapan dan kepercayaan pada Dewata menjadi pondasi bagi petualangan yang penuh misteri dan pengharapan dalam memulihkan kehormatan keluarga kerajaan Ulak Lebar.

OlderNewest

Post a Comment