W7mQLprqVQCi3tVCpPNyPSxFeYFCp5Up0iG8r9Ay

Manfaat Mendengarkan Musik bagi Anak

 Hampir
semua orang senang mendengarkan music. Baik ketika sedang menghabiskan waktu,
atau sekadar mencari mood disela-sela kesibukan. Bahkan beberapa orangtua juga
memperdengarkan musik kepada anaknya selain sebagai hiburan juga untuk
menenangkan si anak tersebut.



Tahu gak
sih, selain dengan alasan di atas, ternyata music juga memiliki beberapa manfaat
baik, khusunya untuk anak? Berikut ini manfaat mendengarkan music untuk anak
yang  patut untuk kita ketahui:

sumber: pixabay.com/Victoria_borodinova




Menunjang Pekembangan
Fisik dan Otak



Ternyata
ada studi pada beberapa bayi yang terlahir premature yang kemudian beberapa dicoba
untuk didengarkan music klasik, dan sebagian lagi tidak. Selanjutnya
menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan, bayi yang mendapatkan stimulasi dari
music klasik mengalami penaikan berat badan yang cukup signifikan dibandingkan
bayi yang tidak didengarkan music. Hal ini menunjukkan bahwa music dapat
membantu bayi merasa nyaman sehingga mampu tidur dengan nyenyak yang berguna
pada perkembangan fisik dan otak bayi.



Membantu Mengajarkan Anak
Berbagai Hal Baru



Memperdengarkan
music untuk anak yang sudah mulai bisa mengoceh termasuk juga mengajaknya
bernyanyi, ternyata bermanfaat untuk anak untuk menerima konsep kosakata baru
sekaligus mengucapkannya.



Ini
menandakan bahwa music erat kaitannya dalam membantu mengajarkan anak tentang
berbagai hal baru.



Meningkatkan Kemampuan
Membaca, Menulis dan Berhitung



Mendengarkan
lagu atau menyanyi membuat anak terbiasa dengan bentuk pengulangan, sedangkan
irama lagu membuat anak belajar tentang pola yang berurutan. Sehingga apabila
anak mampu menguasai kemampuan ini, maka anak bisa memiliki kemampuan dasar
yang nantinya dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan
juga berhitung.



Meningkatkan Kinerja Otak



Kinerja
otak biasanya erat kaitannya dengan kemampuan berpikir, dan daya ingat. Tahukah
kalau mendengarkan music juga dapat membantu meningkatkan kinerja otak?



Anak dapat
menghafal apa yang sering dijumpainya. Apabila anak sering menangkap suara music,
atau beberapa lagu, dia   akan menghafal lagu tersebut dan mengingatnya.



Membantu Meningkatkan
Kreatifitas



Ada studi yang
menjelaskan bahwa ternyata hubungan antar sel otak pada seorang musisi atau
orang yang aktif mendengarkan music jauh lebih baik dibandingkan yang tidak. Sehingga
dengan mendengarkan music kepada anak, dapat menjalin hubungan antar sel otak
lebih baik, yang mampu membuat anak lebih aktif, tanggap dan kreatif.



Meningkatkan Konsentrasi



Manfaat musik memang sangat besar. Salah satunya adalah membantu anak
untuk berkonsentrasi. Bermain music dapat membuat anak focus pada hal tertentu
yang ada di depannya. Sedangkan mendengarkan music seperti music klasik dapat
membantu anak merasakan ketenangan. Hal ini berguna juga dalam proses belajar
anak yang sedang akan menghadapi ujian.



Mengembangkan Karakter dan
Keterampilan Sosial



Anak yang
sering mendengarkan music atau bermain music jauh lebih aktif berinteraksi
dengan apa yang ada di sekelilingnya. Sehingga membuatnya jadi lebih pandai
bersosialisasi melalui kerjasama ketika sedang bermusik.



Selain itu,
bermusik juga membantu anak dalam mengasah pengendalian diri, dan ketekunan, karena
anak terbiasa konsisten untuk mendapatkan suatu ritme yang diinginkannya.



Mengembangkan Rasa Percaya
Diri



Bermusik
atau memainkan music membuat anak terlatih untuk tampil di depan umum. Sehingga
membuat anak terbiasa maju ke depan dan akan membuatnya lebih percaya diri.
Apalagi ketika anak merasa dapat menampilkan sesuatu.



Bisa Jadi Pengurang Rasa
Sakit Alami



Ketika anak
sakit, selain memberikannya obat sebagai orangtua kita juga bisa
memperdengarkan music  yang digemari anak.
Karena sudah ada penelitian dari Universitas Drexel di Philadelphia yang
menemukan bahwa ternyata musik mampu mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
menderita kanker. Dengan mendengarkan music anak dapat teralihkan pada lantunan
music yang asik bukan ke rasa sakit yang dideritanya, seperti yang sudah
dilakukan pada pasien kanker.

Post a Comment